Chat on WhatsApp with +62 812-4283-042
Continue to ChatRuam Patofisiologi patofisiologi ruam tergantung pada penyebabnya, misalnya alergi dan infeksi. Ruam Karena Alergi dalam kebanyakan kasus, ruam disebabkan oleh reaksi imun tubuh terhadap suatu agen yang dikenal sebagai antigen, baik langsung maupun tidak langsung. dalam reaksi langsung, antigen langsung menyentuh sel-sel imun yang mengaktifkan mekanisme pertahanan tubuh. dalam reaksi tidak langsung, antigen memicu produksi antibodi oleh sel-sel imun, yang kemudian mengenali dan menyerang antigen tersebut. reaksi imun ini dapat menyebabkan peradangan, yang ditandai dengan peningkatan produksi zat-zat seperti histamin dan leukotrien. zat-zat ini menyebabkan pembuluh darah di kulit membengkak dan mengalami permeabilitas yang lebih tinggi, sehingga cairan dan sel-sel darah putih masuk ke jaringan kulit dan menyebabkan ruam. Ruam Karena Infeksi ruam juga dapat terjadi karena infeksi bakteri atau virus. patogen yang menyebabkan infeksi dapat langsung menyebabkan peradangan atau dapat memicu reaksi imun yang menyebabkan peradangan. ruam juga dapat terjadi karena kondisi kulit lainnya, seperti eksim atau psoriasis, yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti infeksi, stres, atau kekurangan nutrisi. Ruam Pada Penyakit bercak bitot : berupa bercak putih menyerupai busa sabun atau keju terutama di daerah celah mata sisi luar. ekskoriasi : karena efek garukan agak dalam pada lesi yang gatal sehingga meninggalkan bekas berbentuk linier. Penjelasan demam berdarah dengue : biasanya ruam kulit muncul pada hari ke-3 atau ke-4 sejak demam; di badan terdapat bintik-bintik merah (ruam) yang tidak hilang saat ditekan. demam tifoid : leukositosis polimorfonuklear berarti dapat terjadi infeksi sekunder bakteri di dalam lesi usus; ruam kemerahan di kulit dan kulit kering. dermatitis numularis : sering mengenai pasien dengan stigmata atopi dan diduga infeksi ikut berperan dengan ditemukannya peningkatan koloni staphylococcus dan mikrokokus pada lesi. dermatitis seboroik : dermatitis seboroik ringan memiliki lesi kulit terbatas dengan eritema ringan dan skuama sedikit (skuama pitiriasiformis); dermatitis seboroik berat memiliki lesi kulit luas dengan papul eritematosa (?), skuama tebal (skuama gresy dan krusta) hingga eritroderma; [komplikasi] lesi dermatitis seboroik dapat meluas menjadi eritroderma dan penyakit leiner pada bayi dan anak. pityriasis rosea : berawal ruam induk diikuti lesi yang lebih kecil di badan dan tersusun sejajar dengan garis lipatan kulit yang membentuk pola pohon cemara; lesi berupa eritema sebagai tanda eksantema dengan peradangan ringan biasanya tidak nyeri, tidak gatal & akan hilang sendiri dalam waktu 2 bulan. tuberkulosis aktif : lesi tuberkulosis sekunder umumnya berada di apeks paru-paru. tuberkulosis paru : kelainan pada pemeriksaan paru (misalnya status tanda vital) tergantung dari perluasan kerusakan (lesi) struktur paru. Referensi 1. ...