Chat on WhatsApp with +62 812-4283-042
Continue to ChatObat Anti Tuberkulosis Mekanisme Kerja Obat anti-tuberkulosis (anti-TB) bekerja dengan berbagai mekanisme untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan penyakit tuberkulosis. Beberapa obat anti-TB yang umum digunakan termasuk isoniazid, rifampisin, pyrazinamide, ethambutol, dan streptomisin. Berikut adalah mekanisme kerja dari beberapa obat anti-TB yang umum digunakan: Isoniazid: Obat ini bekerja dengan menghambat sintesis asam mikolat, yang merupakan komponen penting dari dinding sel bakteri TB. Dengan menghambat sintesis asam mikolat, isoniazid mencegah pertumbuhan dan replikasi bakteri TB. Rifampisin: Obat ini bekerja dengan menghambat RNA polimerase, enzim yang diperlukan untuk sintesis RNA. Tanpa sintesis RNA yang efektif, bakteri TB tidak dapat menghasilkan protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan replikasi. Pyrazinamide: Obat ini bekerja dengan mengubah lingkungan asam di dalam sel bakteri TB. Bakteri TB berkembang biak dalam kondisi asam, tetapi pyrazinamide mengubah lingkungan menjadi basa, sehingga mencegah pertumbuhan dan replikasi bakteri TB. Ethambutol: Obat ini bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri TB dengan menghambat enzim arabinosiltransferase. Tanpa sintesis dinding sel yang efektif, bakteri TB tidak dapat bertahan hidup dan berkembang biak. Streptomisin: Obat ini bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri TB dengan berikatan dengan subunit 30S dari ribosom bakteri. Tanpa sintesis protein yang efektif, bakteri TB tidak dapat bertahan hidup dan berkembang biak. Kombinasi dari beberapa obat anti-TB yang berbeda sangat penting untuk mengobati TB secara efektif karena bakteri TB dapat mengembangkan resistensi terhadap obat anti-TB tunggal. Oleh karena itu, pengobatan TB harus dilakukan dengan mengombinasikan beberapa obat anti-TB selama beberapa bulan untuk memastikan bahwa semua bakteri TB yang aktif dan tidak aktif tereliminasi dari tubuh. Referensi 1. ...