BIMBINGAN TEKNIS DUTA
RUMAH BELAJAR
PROPINSI JAWA TIMUR
2019 YANG SUPER SEKALI
Oleh Atiko, S.S., M.MPd., M.M.
Berawal dari postingan seorang teman
tentang lomba membaTIK (membuat bahan ajar berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi) di salah satu aplikasi sosmed (social media) WAG. Judul lomba yang unik dan menarik perhatian saya itu membawa
saya ke Anugerah Kihajar Tahun 2018. Saya mengatakan judul itu unik karena
awalnya saya berfikir membatik itu untuk guru seni budaya yaitu mencanting
kain. Mencanting merupakan sebuah proses pada pembuatan batik yang sangat
penting dilakukan, pada proses ini harus mencoret malam menggunakan canting di
atas sehelai kain yang sudah terdapat pola. Setelah membaca postingan membaTIK
secara keseluruhan, saya akhirnya mengerti apa yang dimaksud dengan membaTIK.
Seringkali kita hanya membaca judul tapi tidak membaca narasinya. Memang
kebenaran kata pertama dari wahyu yang disampaikan Tuhan kepada Nabi Muhammad
SAW yaitu “iqra” ini harus diterapkan supaya tidak tersesat.
Pedoman
lomba saya pelajari sampai tuntas dan mulai mendaftarkan diri. Saya kira tidak
ada salahnya juga sebagai guru Bahasa Inggris yang ingin terus belajar TIK ini
mendaftar lomba berbasis TIK. Sebelumnya saya telah mengikuti lomba yang
diadakan oleh Kota Surabaya yaitu Apresiasi Guru Kota Surabaya kategori media
pembelajaran yang menjadikan saya sebagai juaranya.
Mulailah saya mencari software HTML5 yang menjadi
persyaratan wajib dalam lomba tersebut. Saya mencari software tersebut dan
berhasil mendapatkannya. Tidak sedikit dari teman – teman saya yang pandai TIK
mengikuti lomba membaTIK. Saya tidak menganggap mereka saingan saya, bahkan
saya berpikir mereka berpeluang lebih daripada saya karena ilmu mereka yang
luar biasa hebatnya.
September 2018 lalu mengingatkan saya pada grup membaTIK
yang ada di WA. Spontan saya buka WAG membaTIK itu dan dari grup itu banyak
ucapan selamat karena masuk pemenang membaTIK. Awalnya tidak percaya jika saya
seorang guru Bahasa Inggris yang pas – pasan ilmu TIK nya bisa menang di lomba
membaTIK. Tapi itu benar – benar terjadi di hidup saya. Lomba membaTIK ini
diikuti kurang lebih 3000 peserta seluruh Indonesia dan dipilih 30 peserta
sebagai pemenangnya. Dari pengalaman saya itu, saya terus berbagi ilmu kepada
teman sejawat di sekolah saya sendiri khususnya dan semua guru umumnya yang
mengikuti pelatihan saya. Terus belajar dan percaya diri merupakan modal utama
saya untuk bisa berbagi dimana saja dan kapan saja.
Memasuki tahun 2019 ini , Surabaya mengadakan sebuah
gebrakan yaitu mewajibkan guru-guru Surabaya jenjang SD dan SMP untuk mengikuti
lomba Kihajar, termasuk membaTIK dan PembaTIK. Apa itu PembaTIK dan bagaimana cara
mengikutinya membuat saya iqra lagi.
PembaTIK adalah Pembuat bahan ajar berbasis TIK dan lebih dikenal sebagai Duta
Rumah Belajar Kemdikbud sebagai final dari serangkaian kegiatan mulai dari
level 1 sampai level 4. Tidak tanggung tanggung persaingan ketat di tahun 2019
ini yaitu sebanyak 28,264 guru seluruh Indonesia yang mengikuti PembaTIK.
Kabarnya Surabaya merupakan kota yang gurunya mendaftar terbanyak di lomba
ini.
Tahap – Tahap PembaTIK
Tahap awal yang harus diikuti oleh peserta PembaTIK
adalah mengikuti ujian level 1 yaitu Literasi TIK. Sebelum mengerjakan ujian
level 1, peserta wajib mendaftarkan diri di simpatik.belajar.kemdikbud.go.id. supaya
tidak ketinggalan materi, peserta harus mengikuti berita terkini melalui WAG
PembaTIK. Semua peserta membaca modul – modul yang telah diberikan pada
pelatihan secara online. Dari 28,264 guru yang berhasil lulus level 1 sebanyak 13.015
ribu guru di tahun
2019.
Tahap
kedua adalah level 2 yang akan dibagi kelas – kelas untuk tiap Propinsi. Saya
masuk di kelas F di level 2 ini. Lomba PembaTIK
diikuti oleh seluruh propinsi di Indonesia dan akan dipilih satu orang saja
untuk menjadi duta rumah belajar tiap propinsi tersebut. Tujuannya memang akan
ada duta rumah belajar di propinsi seluruh Indonesia yang akan berbagi ilmu di
propinsinya masing-masing. Peserta di level 2 wajib menyelesaikan dua poin yang
terdiri dari mengerjakan tes online yang nilainya diambil 40 persen, dan 60
persen dari nilai tugas membuat RPP terintegrasi Rumah Belajar dan membuat
video pembelajaran. Di level 2 ini peserta wajib mendaftar di portal rumah
belajar untuk memanfaatkan konten-konten yang ada disana. Fitur Utama di rumah
belajar terdiri dari sumber belajar, buku sekolah elektronik, bank soal,
laboratorium maya, peta budaya, wahana jelajah angkasa, pengembangan
keprofesian berkelanjutan, dan kelas maya. Ada juga fitur pendukung yaitu karya
komunitas (materi pembelajaran dari komunitas), karya guru (materi pembelajaran
dari guru), dan karya bahasa dan sastra (pustaka bahasa dan sastra). Tak
ketinggalan sumber belajar lain juga ada di portal rumah belajar seperti Tv
edukasi, suara edukasi, Radio edukasi, Sekretariat Nasional SPAB (Satuan
Pendidikan Aman Bencana), Anugerah Kihajar, M-edukasi, Balai pelestarian Cagar
Budaya, KBBI, Klub Pompi, Perpustakaandikbud, dan British Council. Konten
terbaru selalu muncul di portal kemdikbud yang identik dengan informasi terbaru
yang dibutuhkan oleh siapa saja. Ujian level 2 ini berakhir awal juli 2019 dan
pengumuman peserta yang lulus ke level 3 diumumkan tanggal 26 Agustus 2019.
Alhamdulillah saya lulus dan mengikuti BimTek level 3.
Tahap
ketiga yaitu level 3 ini saya harus mengikuti BimTek level 3 yang diadakan oleh
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. BimTek ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
TIK guru dalam mendukung peningkatan kompetensi profesional dan pedagogiknya,
meningkatkan keterampilan guru untuk memanfaatkan portal Rumah Belajar dan
fitur-fiturnya terutama fitur tentang pemanfaatan kelas maya dalam
pembelajaran, serta mensosialisasikan konten-konten yang lain.
Dalam
ranah pendidikan karakter yang mengandung 4C (critical thinking skills,
collaboration, creativity, dan communication) kehadiran seorang guru di kelas
tidak bisa digantikan oleh teknologi informasi dan komunikasi, walaupun
teknologi bisa memudahkan tapi teknologi bukan segalanya dalam proses
pembelajaran. Guru tetap sebagai fasilitator dan pembelajaran berpusat pada
siswa. Oleh karena itu, Pustekkom mengadakan kegiatan BimTek level 3 ini dengan
tujuan supaya guru bisa memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara
tepat dalam sebuah pembelajaran sehingga membantu tercapainya tujuan
pembelajaran yang dicita-citakan.
Kegiatan yang bertema BimTek PembaTIK (Pembelajaran
Berbasis TIK) level 3 di kota Surabaya ini melatih peserta guru untuk membuat
media yang berbasis TIK dan video pembelajaran untuk mencapai pembelajaran yang
dilaksanakan di sekolah masing-masing.
Guru di
era pendidikan 4.0 dengan peserta didik generasi Z menuntut guru membuat kelas
yang tadinya konvensional menjadi kelas digital modern dengan menggunakan
portal Rumah Belajar untuk mendukung proses pembelajarannya. Level 3 PembaTIK
ini mewajibkan semua peserta mengikuti pelatihan membuat video pembelajaran
dengan kriteria yang telah ditentukan oleh Bidang PTP Berbasis Multimedia dan
Web.
30 Peserta BimTek PembaTIK level 3 Jawa Timur |
Kegiatan BimTek PembaTIK level 3 ditutup oleh Kepala
Pustekkom Kemdikbud Gogot Suharwoto, PhD. Dalam paparannya sebelum menutup
kegiatan BimTek, ada beberapa materi yang menurut saya begitu super sekali
tentang pendidikan diantanya peranan TIK di sekolah, pendidikan bermutu dan
terjangkau dengan alat bantu pembelajaran E-learning, sumber ilmu pengetahuan
OER (Online Education Resources), dan pendukung manajemen e-administrasi ;
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) untuk guru profesional bermutu
di era pendidikan 4.0 ; Pendidikan 4.0 harus selaras dengan tuntutan Revolusi
Industri 4.0 dan mampu menyiapkan lulusan yang masa akan datang dimana mereka
akan menjalani hidup ; anekdote tentang integrasi teknologi, nail and hammer, gadget and demons, computer assisted test and low score, LCD and blood pressure, teknologi integration and ribet ; Prinsip – prinsip pemanfaatan Tik pembelajaran ; Guru
harus mengubah diri yang dulunya Instruksi single media one size fits all –
teacher center – single path assessment menjadi konstruksi multimedia –
personalized learning – student center – multipath progression ; dan filosofi
cerdas komprehens (filosofi Pendidikan) Ki Hajar Dewantara yaitu Olah Hati
(Etika) – Olah Pikir (kognitif) – Olah Karsa (Estetika) dan Olah raga
(Kinestetik).
“Rumah
Belajar memberdayakan guru,
bukan menggantikan guru,” Gogot
suharwoto. “technologi
is just a tool. in terms of getting the kids working together and motivating
them, the teacher is the most important,” bill
gates. “the quality of an
education system cannot exceed the quality of its teachers,” Mckinsey
& company 2007. Semoga kegiatan
BimTek PembaTIK level 3 ini mampu menjadikan pendidikan di Indonesia bermutu,
berkarakter dengan guru-guru kualitas TIK.
Semoga selalu sukses dan berbagi ilmunya.,aamiin
BalasHapus