Chat on WhatsApp with +62 812-4283-042
Continue to ChatTB Paru Anak Diagnosis 1. anamnesis 2. gejala 3. pemeriksaan fisik 4. pemeriksaan penunjang 5. uji tuberkulin 6. foto rontgen dada Diagnosis TB paru anak sulit terdeteksi sehingga biasanya memerlukan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya. Anamnesis Anamnesis atau wawancara dengan pasien, keluarga, atau orang yang merawat anak merupakan salah satu langkah penting dalam penegakan diagnosis TB paru anak. Beberapa hal yang perlu dikumpulkan dalam anamnesis adalah riwayat gejala, misalnya adanya batuk selama tiga minggu atau lebih, apakah dahaknya berwarna atau tidak, serta adanya riwayat keluarga atau kontak dengan penderita TB. Selain itu, perlu juga dikumpulkan informasi tentang riwayat imunisasi BCG, riwayat pengobatan sebelumnya, alergi terhadap obat, riwayat perjalanan, dan riwayat penyakit lain yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh anak. Pemeriksaan Fisik Dalam penegakan diagnosis TB paru anak, pemeriksaan fisik sangat penting dilakukan oleh dokter. Beberapa hal yang diperhatikan dalam pemeriksaan fisik anak yang diduga menderita TB paru antara lain: Suara napas yang terdengar: Pada TB paru, dokter dapat mendengar suara napas yang terengah-engah atau bersusah-susah pada saat anak bernapas. Ronki atau mengi: Anak dengan TB paru seringkali mengalami ronki atau mengi pada saat bernapas. Suara napas melemah: Anak dengan TB paru juga dapat mengalami suara napas melemah pada bagian paru yang terinfeksi. Peningkatan suhu tubuh: Anak dengan TB paru dapat mengalami peningkatan suhu tubuh atau demam ringan hingga tinggi. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang merupakan tahap penting dalam penegakan diagnosis TB paru anak. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain: Foto rontgen dada: Pemeriksaan foto rontgen dada berguna untuk melihat kondisi paru-paru, apakah terdapat lesi atau tidak, serta memperlihatkan adanya kalsifikasi atau kerusakan pada paru-paru. Uji tuberkulin: Uji tuberkulin (Mantoux test) berguna dalam mendeteksi keberadaan bakteri TB dalam tubuh anak. Uji ini melibatkan injeksi tuberkulin pada kulit anak, kemudian diamati apakah terjadi reaksi pada kulit atau tidak. Pemeriksaan sputum: Sputum adalah cairan yang keluar dari paru-paru. Pemeriksaan sputum dilakukan dengan memeriksa cairan yang dikeluarkan oleh anak untuk mendeteksi keberadaan bakteri TB. Biopsi: Jika hasil pemeriksaan lainnya tidak memberikan hasil yang cukup, maka dokter dapat melakukan biopsi. Biopsi mengambil sampel jaringan dari paru-paru anak untuk diperiksa secara mikroskopik dalam laboratorium. Referensi 1. ...